Kualitas bukanlah tindakan, tapi kebiasaan...._Aristoteles, So biasakanlah selalu berfikir positif dan memetik hikmah dari setiap permasalahan ...Because Energi di dalam pikiran adalah esensi dari kehidupan ^_^ ^_^

Sabtu, 27 April 2013

Apa itu SAINS ??? ^_^



PENGETAHUAN KETERAMPILAN SAINS, PENGERTIAN KETERAMPILAN SAINS, PROSES PEMBELAJARAN SAINS DAN METODE,METODELOGI SAINS
A.       PENGETAHUAN KETERAMPILAN SAINS, PENGERTIAN KETERAMPILAN SAINS, PROSES PEMBELAJARAN SAINS
Sains adalah  salah  satu  pelajaran  yang  erat hubungannya dengan teknologi.    Belajar fisika  tidak lepas dari belajar tentang sains, karena  belajar fisika sama halnya dengan belajar hakikat sains. (U. Nugroho, Hartono , S. S. Edi. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5:2009: 108-112).
Susiwi (2009) menerangkan bahwa  tujuan  dari  pembelajaran  sains adalah  menjelaskan  fenomena  alam sekitar.    Belajar  sains  harus  melibatkan siswa pada  pengalaman  langsung. 
Sejarah ilmu pengetahuan adalah bagian dari sejarah bagaimana para ilmuwan datang untuk melihat dunia yang mereka pelajari. Eksperimentasi dan observasi ilmiah datang untuk didefinisikan oleh latihan dari sebuah proses yang disebut metode ilmiah. Keterampilan yang mendasari premis yang mengatur metode ilmiah disebut sebagai keterampilan proses sains. (JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI oleh Aggun Nopitasari)
Keterampilan  proses  sains  perlu dikembangkan  pada  diri  siswa  karena memiliki beberapa manfaat penting dalam mempelajari sains. Dimyati dan Mudjiono (2002)  menerangkan  mengenai  manfaat keterampilan  proses  sains  yaitu:  pertama, ilmu  pengetahuan  siswa  dapat berkembang  dengan  pendekatan keterampilan proses. Kedua, pembelajaran melalui  keterampilan  proses  akan memberikan  kesempatan  kepada  siswa untuk  bekerja  dengan  ilmu  pengetahuan. Ketiga,  keterampilan  proses  dapat digunakan oleh siswa untuk belajar proses dan  sekaligus  produk  ilmu  pengetahuan.Siswa  memperoleh  ilmu  pengetahuan dengan baik karena lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan.

Menurut Funk (1985:xiii, dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002:138-139) keterampilan proses sains  memberikan kepada siswa pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan.

Kesimpulan :
Jadi, keterampilan proses sains adalah keterampilan yang mendasari premis yang mengatur metode ilmiah. Keterampilan-keterampilan proses sains adalah keterampilan-keterampilan yang dipelajari siswa saat mereka melakukan inkuiri ilmiah. Mereka menggunakan berbagai macam keterampilan proses, bukan hanya satu metode ilmiah tunggal. Keterampilan-keterampilan proses tersebut adalah pengamatan, pengklasifikasian, penginferensian, peramalan, pengkomunikasian, pengukuran, penggunaan bilangan, pengintepretasian data, melakukan eksperimen, pengontrolan variabel, perumusan hipotesis, pendefinisian secara operasional, dan perumusan model.Pendekatan keterampilan proses dilakukan dengan keyakinan bahwa sains adalah alat yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa, dimana kepribadian siswa yang berkembang ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan kejalur profesi apapun yang diminatinya.Keterampilan proses dalam pengajaran sains merupakan suatu model atau alternatif pembelajaran sains yang dapat melibatkan siswa dalam tingkah laku dan proses mental, seperti ilmuwan.
DAFTAR PUSTAKA
Semiawan, Conny. 1988. Pendekatan Keterampilan Proses. PT. Gramedia: Jakarta
Moh. Uzer Usman, Drs. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
Wijaya, Cece, DRS. 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung
U. Nugroho, Hartono , S. S. Edi. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5:2009: 108-112

A.  METODE, METODELOGI SAINS
Metodologi diambil dari methodology dan metode berasal dari method.

Methodology  didefinisikan sebagai “a set of system or methods, principles and rules of regulating a given discipline” (dictionary.com). Sedangkan  method  artinya: “a procedure, technique, or way of doing  somethings,  especially in accordance with a definite plan” (dictionary.com).
Metode pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang menolak idelalisme plato tentang dunia ide dan dunia inderawi. Aristoteles menganggap bahwa penelitian adalah proses induksi-deduksi.

1.    Metode Pembelajaran Sains
Metode pembelajaran sains meliputi :
a.       Metode eksperimen
Metode  eksperimen  banyak  digunakan  dalam  pengajaran  sains  dan jarang  sekali  diterapkan  dalam  ilmu-ilmu  sosial.  Dalam  metode  ini  mengajar dikembangkan  melalui  pengembangan  suatu  percobaan  tentang  sesuatu  aspek pengetahuan yang perlu diverifikasi atau diuji. 
b.      Metode Diskusi 
Metode  diskusi  merupakan  metode  mengajar  yang  menyajikan  bahan-bahan  pembelajaran  dalam  bentuk  masalah-masalah  yang  harus  dipecahkan oleh  mahasiswa  dan  dosennya.  Dalam  metode  ini  dibahas  suatu  masalah  dan diungkap berbagai kemungkinan pemecahan atau jalan keluarnya.
c.       Metode Demonstrasi
Metode  demonstrasi  merupakan  metode  mengajar  yang berusaha  untuk mengkombinasikan  cara-cara  penjelasan  lisan  seperti  metode  ceramah  dengan perbuatan  yang  berusaha  membuktikan  atau  memperagakan  dengan  alat  apa yang  dijelaskan  secara  lisan.  Dalam  metode  demonstrasi  ada  tiga  hal  yang ditonjolkan,  yaitu  jenis  pekerjaan  atau  keterampilan,  cara  pengerjaan,  dan  alat-alat untuk pengerjaannya.
d.      Metode Inkuiri dan Diskoveri 
Inkuiri  dan  diskoveri  dapat  dipandang  sebagai  pola  mengajar  yang
memiliki makna yang sama, namun dapat berbeda sisi tinjauannya. Inkuiri lebih mengarahkan pada proses penyelidikan, penggalian, pencarian, dan penelaahan sesuatu  objek  yang  harus  dipelajari.  Sedangkan  diskoveri  mengutamakan  hasil dari penyelidikan, penggalian, pencarian, dan penelaahannya.

KESIMPULAN
Jadi, kesimpulannya metode  inkuiri  atau  diskoveri  dapat  diartikan  sebagai  pola  mengajar  yang membina pemahaman atas penetahuan, sikap atau keterampilan tertentu melalui penyelidikan,  penggalian,  pencarian  dan  penelaahan suatu  objek  yang  harus dipelajari. Kedua metode tersebut memiliki kadar CBSA yang tinggi dan selaras dengan  pandangan  pembelajaran  modern.

DAFTAR PUSTAKA  

Alpandie, I. (1999). Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha 
  Nasional. 

Pachrudin, E. K. (1989). Proses Belajar Mengajar : Asas – Strategi – Metode. 
              Bandung: Jurusan Pendidikan Dunia Usaha IKIP Bandung.  

Rahman, T.  (2006).  Pendekatan dan metode dalam Program Pembelajaran 
              Praktikum.  Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi UPI.  

Subiyanto. (1988). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Dirjendikti 
             Depdikbud. 

Winarmo, S. (1999). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.






0 komentar:

Posting Komentar