Cara Kerja Sedotan
A. Tujuan
Mengetahui dan
memahami cara kerja sedotan.
B. Dasar Teori
Sedotan adalah sebuah benda berbentuk pipa yang mampu menyedot
air ketempat yang lebih tinggi biasanya terjadi pada air didalam gelas, botol
dan minuman kemasan bisa naik kedalam mulut kita. Disekitar kita terdapat udara
yang bersifat menekan benda ke segala arah termasuk air dalam gelas. Ketika
kita meminum air dengan sedotan, maka kita mengurangi tekanan udara di dalam
mulut. Tekanan udara di dalam mulut lebih kecil dibanding tekanan udara di
luar. Cara sedotan terliat dari tekanan udara luar yamg mendorong air masuk
kedalam tekanan yang lebih kecil yaitu mulut kita. Begitupula sebaliknya, jika
sedotan kita tiup dengan tekanan udara yang lebih besar, maka arus air akan
menuju ke udara luar.
Minuman yang ber-“genre” dingin seperti es jeruk, es teh,
dan es alpukat biasanya diminum dengan menggunakan sedotan. Tinggal sedot, maka
cairan minuman yang tadinya ada di dalam gelas tiba-tiba bergerak naik ke mulut
kita. Pernahkah Anda renungkan, mengapa kita bisa minum pakai sedotan? Mengapa
cairan yang ada di gelas bisa naik ke sedotan dan terus naik sampai ke mulut kita?
Pada umumnya, orang awam beranggapan bahwa mulut memiliki
kemampuan untuk melakukan gaya sedot yang dapat menarik cairan. Benarkah mulut
memiliki kemampuan untuk “menarik” cairan? Jawabannya adalah tidak. Mulut tidak
memiliki kemampuan seperti itu. Konsep penting yang perlu anda ketahui
selanjutnya adalah bahwa setiap zat di alam ini cenderung bergerak dari zona
bertekanan tinggi ke zona bertekanan rendah. Demikian halnya dengan udara.
Udara di zona tertentu akan cenderung bergerak ke zona lain yang tekanannya
lebih rendah. Hal inilah yang terjadi ketika kita menyedot cairan minuman.seperti
yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Sedotan bertindak sebagai “pipa” penghubung antara cairan
minuman dan rongga mulut kita. Cairan minuman sendiri tidak memiliki tenaga
untuk bergerak naik ke mulut kita. Tenaga tersebut diberikan oleh udara
atmosfer di sekitar gelas. Dan seperti yang telah disebutkan tadi, udara akan
bergerak ke zona yang tekanannya lebih rendah. Zona apa yang tekanannya lebih
rendah itu? Zona itu adalah rongga mulut kita.
Ketika kita menyedot minuman, sebenarnya yang kita
lakukan hanyalah memperbesar ruangan rongga mulut. Membesarnya rongga mulut
mengakibatkan tekanan di dalam rongga mulut tersebut menurun. Mengecilnya
tekanan di dalam rongga mulut yang membesar itu diakibatkan oleh banyaknya
ruang kosong di dalamnya. Mengecilnya tekanan di dalam rongga mulut lantas
“mengundang” udara atmosfer untuk masuk ke dalamnya. Akan tetapi, karena udara
atmosfer terhalang oleh cairan minuman yang ada di gelas, maka udara atmosfer
hanya dapat mendorong cairan minuman itu untuk bergerak masuk ke mulut kita
melalui sedotan.
Jadi, yang dilakukan mulut sebenarnya bukanlah menyedot,
melainkan hanya membesarkan rongga mulut (memperkecil tekanan) sehingga udara luar
dapat mendorong cairan minuman masuk ke dalamnya.Prinsip penyedotan yang
dijelaskan di atas juga terpakai dalam proses pernafasan. Kita dapat menghirup
udara karena paru-paru kita mengembang sehingga tekanan di dalamnya mengecil
dan mengundang udara luar untuk masuk.
A. Alat dan Bahan
1.
Gelas
berisi minuman
2.
Sedotan
dua buah
B. Langkah Percobaan
1.
Menuangkan air kedalam gelas. Dan mengisinya dengan apa
saja. Misalnya Air putih, susu, copi susu, atau sirup. Tapi jangan air mentah!
Memasukan sedotan kedalam gelas. Lalu diminum. Apa yang terjadi?
2.
Membandingkan
dengan cara meminumnya mengunakan dua sedotan (satu sedotan dimasukan kedalam
gelas dan sedotan satunya di luar gelas), menjelaskan apa yang terjadi dengan
dua peristiwa fisika ini!
C. Data Pengamatan
Pada saat satu sedotan dimasukan kedalam gelas air mudah
disedot. Dan Saat salah satu sedotan berada di luar gelas maka air sulit untuk
disedot.
D. Pembahasan
Pada
saat melakukan percobaan, langkah awal yang kami lakukan adalah menuangkan air
kedalam gelas kemudian mengisinya dengan air yang sudah masak. Lalu kami
memasukkan sedotan kedalam gelas yang telah berisi air trsebut. Setelah itu
kami mengamati apa yang terjadi. Setelah mengamati percobaan yang kami lakukan
diperoleh hasil bahwa air mudah disedot seperti yang biasanya kita lakukan saat
minum air dengan sedotan. Sebagaimana yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Ketika minum, mungkin kita akan berpikir kita sedang sedang menghisap air yang ada dalam gelas. Tapi
sebenarnya kita
sedang membuat tekanan udara di dalam sedotan hingga kedalam mulut
kita menjadi lebih kecil dari pada
tekanan udara yang berada di sekitar kita akan mendorong air masuk kedalam sedotan dan membuat air
minuman itu bisa masuk kedalam mulut kita. Sehingga kita
bisa minum dengan leluasa. Itulah asyiknya
mempelajari fisika, ternyata banyak hal yang dapat kita pelajari hal sekecil
apapun itu.
Kemudian
percobaan yang kedua yaitu , kami melakukan perbandingan atau membandingkan
dengan cara meminum air akan tetapi dengan dua sedotan, yang satu di dalam
gelas, sedotan yang satu di luar gelas. Setelah melakukan percobaan diperoleh
hasil bahwa saat salah satu sedotan berada di luar gelas maka air yang ada di
dalam gelas sulit untuk dihisap. Dapat dihisap, akan tetapi perlu tekanan yang
lebih kuat.
A. Kesimpulan
Tekanan udara dalam mulut lebih kecil di banding tekanan
udara diluar pada saat kita meminum air dalam gelas dengan menggunakan sedotan
maka kita mengurangi udara di dalam mulut. Begitu sebaliknya, jika sedotan kita
tiup dengan tekanan udara yang lebih besar, maka maka arus air akan menuju ke
udara luar.
1 komentar:
Thanks Infonya , Nitip Linknya yaaaa
Agen Sbobet
Agen Judi
Agen Bola
Agen Asia77
Agen IBCBET ONLINE
Agen SBOBET ONLINE
Agen JUDI ONLINE
Agen CASINO ONLINE
Agen Bonus Sbobet
Prediksi Bola
AGEN JUDI | AGEN BOLA | AGEN SBOBET | WINENLOSE
http://198.50.183.104/
http://198.50.183.104/asia77
http://198.50.183.104/ibcbet-online
http://198.50.183.104/sbobet-online
http://198.50.183.104/judi-online
http://198.50.183.104/casino-online
http://198.50.183.104/promo
http://198.50.183.104/category/prediksi-bola
http://198.50.183.104/agen-judi
Posting Komentar