Episode I === Indahnya Menahan, Menunggu Buka Penuh Kejutan ===
Karya Diyah Ayu
Matahari mulai memancarkan sinarnya. Kicauan
burung-burung seolah berlomba-lomba menyambut hari yang penuh berkah. Kokokkan
ayam tak ingin kalah, bersahut-sahutan terdengar di beberapa tempat. “Hari yang
cerah, ini anugerah”, kalimat yang tak pernah alpa ku ucapkan di setiap pagiku.
Inilah aku, Jiwa
melankolis yang terus ingin menulis. Muhammad Faiq,itu namaku.Aku lahir
16 Desember 1987,itu artinya saat ini usiaku beranjak 26 tahun….sudah usia
untuk menikah.Pertanyaan "Kapan mau
ngelamar?Kapan nikah?" itu sudah menjadi bunga pertanyaan kali
ini.Ntahlah...itu semua perhatian atau sindiran karena sampai saat ini aku tak
jua menggandeng seorang calon yang akan menjadi istriku, calon ibu dari
anak-anakku kelak. Dalam setiap sujudku tak pernah alpa do'a enteng jodoh ku
panjatkan pada Illahi Rabbi,Allah SWT.Namun sampai kini Allah belum mengirim
bidadari untuk jiwa yang lemah penuh dosa ini.Bisa jadi ini adalah teguran
untukku,untuk terus meningkatkan ibadahku. Perbaiki shalat,sedekah,dan
amalan-amalan lainnya. Belum dapat jodoh tidak munafik,aku memang kadang
risau,khawatir, dan hati ini terus bergejolak ingin segera meminang seorang gadis yang sholehah. Rasa
seperti itu ku pikir wajar dan pasti semua yang sudah mampu dan siap menikah
pasti merasakan hal yang sama, namun aku tetap bersyukur,karena sejauh ini
Allah sedang menguji kesungguhanku,Allah pasti akan memilihkan yang terbaik
untukku.Tak lagi aku sibuk mencari siapa jodohku,saat ini tugasku hanya satu
"memantaskan diri" terlebih dulu,janji Allah dalam firman_Nya:
"…..dan wanita yang baik adalah
untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik untuk wanita yang baik…." (An Nur 26)
Meski sampai
saat ini aku sendiri,itu bukan berarti aku tidak bahagia. Aku bahagia,bahkan
jauh lebih bahagia dari yang orang kira. Pacaran???? Ku pikir saat ini bukanlah
waktu yang tepat lagi untuk mencari pacar. Kesungguhanku ialah mencari istri
yang akan menjadi ibu dari anak-anakku kelak.
"Gimana si bang kriteria yang bakal jadi
istrimu????"
Aku tak
banyak kalimat untuk menjawab pertanyaan itu,cukup satu kata
"Sholehah", itu sudah mewakili semuanya.Bukankah perhiasan dunia
ialah wanita sholehah?????.
"Sholehah kalau parasnya tidak cantik
gimana?"
Kembali ku
tersenyum mengingat pertanyaan yang ia ajukan padaku. Aku bukanlah ustadz,tapi
bukan berarti aku tak boleh memiliki seorang istri yang sholehah, karena ia
nantinya akan menjadi madrasah atau ustdzahnya anak-anakku kelak. Karena
rumahku adalah madrasah peradaban.
"Wanita dinikahi karena empat hal : sebab
hartanya,kedudukannya,karena kecantikannya,dan karena agamanya. Maka pilihlah
yang beragama agar barakah kedua tanganmu" (HR Muslim)
Nah,
tidakkah hadist itu sudah bisa menjawab
pertanyaanmu duhai sahabatku. Do'akanlah,semoga kelak aku mendapatkan yang
pantas untuk diri yang lemah ini.
Pengalaman
yang bisa dikatakan indah , tapi indah nya hanya sesaat karena belum tepat pada
tempatnya, belum waktunya. Kalau kata Salim A Fillah dalam bukunya pada bagian
I " Sup Kaldu yang Bumbunya Dimakan
Dulu". Semasa jadi anak
kuliahan , aku jatuh hati pada seorang gadis lugu,cantik,pinter ngaji,de el el
pokoknya. Ia menjadi kembang desa di desaku. Desa Mulya Kembang yang
penduduknya rukun-rukun dan suka menolong. Rasa solidaritas di Desaku sangatlah
tinggi. Pak Lurahnya aja istrinya dua (he….he...he gak nyambung ya). Suka
sekali aku mengintipnya dari kejauhan kalau ia lewat depan rumahku,saat ia
berangkat sekolah,ke warung, pokoknya setiap geraknya aku suka memperhatikan
dari kejauhan. Memang….memang masih sangat cemen, bisa dibilang seperti
itu,karena aku takut rasa itu hanya bertepuk sebelah tangan. Kala itu aku
sedang duduk dibangku kuliah. Wajarlah
kalau gadis itu tak pernah tahu akan hadirku di duinia
ini..(ceileeeeeee…..). Aku dari ES EM A
udah merantau ke negeri orang,menyambangi rumah hanya saat hari raya idul
fitri, itu pun selalu di dalam kandang.
"Menyesal gak belum sempat katakan cinta , belum
sempat mengungkapkan cinta pada gadis idamanmu itu???" bisik hati
kecilku.
He….he...he
ketawa dulu lah ya sebelum di jawab. Kalau aku bilang menyesal lantas apa semua
akan berubah gitu aja, ia gadis sholehah idamanku akan jadi milikku detik ini
jua? Tidak kan… Lantas??
Penyesalan
itu tidak berarti bagiku, karena hanya sia-sia dan hanya bikin sakit hati. Aku
terus bisa menikmatinya meski dalam diamku aku tetap mengaguminya. Hingga
sampai pada akhirnya jika Allah sudah berkehendak dan Ridho aku yakin ia juga
akan menjadi milikku. Itu akan lebih indah, tak lagi ia aku ajak untuk pacaran,
tapi akan ku katakan padanya,
" Ukhti...aku mencintaimu karena Allah. Maukah
kamu mendampingiku karena Allah?"
Dan harapan
ku ia akan menjawab,
"Bismillah..aku pun bersedia"
Weheeeeeee….cetar
membahana. Subhanallah ya,tapi sampai kapan ini tetap ?
Ya Rabb…
Tegaskan keputusanku untuk tidak melakukan hal-hal
yang akan melemahkanku
Lapangkanlah hatinya,jika engkau telah tetapkan..
Biarlah ia tetap tertulis dalam kalbu ini…
Tetap menjadi hiasan dalam setiap do'aku…
Namun jika engkau takdirkan lain…
Izinkan hati ini lapang untuk mengasihi yang engkau
persatukan denganku..
Aamiin
Sabar...harus
tetap tak terbatas. Allah mendengar doa hambanya . Bila bukan sekarang mungkin
belum saatnya,karena Allah maha tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Jika hati
ini terkadang rapuh dan merasa putus asa, ingatlah!!! Allah tak pernah ingkar
janji, mungkin ada yang salah dengan diri kita dan selayaknyalah berprasangka
baik pada Allah SWT.
Cinta tak pernah meminta untuk menanti
Karena inilah ujian,tiada jalan kecuali kembali
kepada Allah….
Mohon diteguhkan berpijak dalam titian al quran dan
as sunnah Rasulnya, mantapkan do'a dan maksimalkan ihtiar,jika jodoh
alhamdulillah namun jika bukan Allahuakbar..yakin karena Allah akan memilihkan
yang lebih baik.
bersabarlah ..semua akan indah pada waktunya.
Jika yang tertulis di lauhul mahfudz nya Allah adalah
namamu...jiwa ini akan menunggu sampai Allah izinkan kita untuk bersama.
***
Aku mendekatinya karena cinta,seperti cintaku pada Rabb ku,
Allah SWT. Meski tanpa kata ,meski tanpa isyarat,tapi justru dengan
serangkaiaan permainan yang sebenarnya tak terencana.dengan sutradara yang
tiada duanya..ialah Allah swt..semua mengalir begitu saja...tanpa ada
penyesalan yang mendalam.. . Dengan cinta hidup menjadi indah, dengan cinta
hidup lebih bermakna dan penuh arti.Yang tadinya tidak berarti menjadi penuh
arti, yang mulanya biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang luar biasa.Berani,
tangguh, riang,bahagia, tenang, damai, dan barakah.... insyaallah. semua itu
hanya satu,,, karena Allah SWT.
Jika yang
kamu takutkan kini hadir,maka janganlah kamu mencoba untuk
mematahkannya.melainkan ikuti dan rasakan bahwa arti hadirnya adalah ceria untukmu. Sapa dengan lembut ..sambut ia
dengan kalimat " assalammu'alaikum cinta".
***
Banyak
hal yang ingin ku lakukan untuk mengobati rasa rindu yang bergejolak dalam hati
karena mengingatnya.. Tapi bukankah Allah telah berfirman :
" hanya mengingat Allah hati menjadi
tenang."
(Ar Radb: 28)
16
Desember 2008,pelajaran indah dan penuh hikmah dari serentetan kejadian yang
pernah terjadi dalam hidupku. Salah satunya saat mengenal dirinya yang mampu
membuat hati ini terus bergetar ketika menjumpaiinya,jangankan berjumpa,sekedar
melihatnya dari kejauhan hati ini rasanya tak mampu untuk semakin dekat
dengannya.
Rabbi….bila aku jatuh hati
Ku ingin terbang cepat
Hingga syaithan tak sanggup hinggap
( Salim A Fillah )
Saat
yang dinanti,akhirnya aku pun bisa berbincang secara langsung dengannya. Kala
itu 16 Desember 2008, tak pernah sebelumnya hati ini seperti dihentakkan oleh
sesuatu yang menggoncangkan, serasa diporakporandakan jiwa ini (wusss
lebaaaaaaaaaaaay...hehehehhe). Tapi sungguh, seperti mimpi , benarkah Allah
telah memberi signal hijau untukku terus melangkah?? Akan ku ikuti dan dermaga
ini akan siap kapanpun untuk berlabuh. Allahhuakbar!!!
Obrolan
sederhana dan sangat singkat, dan rupanya benar, ia tidak mengenalku (sedih
sekali). Rupanya ia datang ke rumah untuk silaturahmi dengan bapak ibuku, ia
memang dekat sekali dengan bapak ibu, bahkan sudah seperti anak sendiri. Ya
wajar saja, karena Bapak Ibuku selama ini mendambakan seorang anak cewek yang
cantik dan anggun, namun Allah berkehendak lain, Bapak Ibu dikaruniai tiga anak
dan semuanya berjenis kelamin "jantan",hehehehe.
"Alhamdulillah……...akhirnya aku dapet nomor
Hapenya plus alamat facebooknya" hatiku jingkrak-jingkrak
Bagaimana
tidak bahagia?? Mimpiku selama ini seperti perlahan-lahan akan terwujud,semoga.
Aamiin. Senyumku pun mekar, selayaknya senyumnya yang mampu menggetarkan
hatiku. Aku jatuh hati pada senyumnya yang lugu dan anggun.Ia yang ku nanti,
kini akan kudapatkan, seutuhnya (Pe De…...hehehehhe).
Aku jatuh cinta pada senyum yang kau sungging
dibibirmu
Selengkung senyum sebait puisi
Kata-kata yang menjelma
Gerimis yang berbaris
Dalam bisik manismu
Aku mencium wangi
Bunga dari serumpun kata yang bersemi
Itukah cinta ??
Ku rasakan getarnya masuk rongga hati
Sebuah rayu menggema dalam hidupku
Aku jatuh cinta pada embun yang mengerling disudut
mata ayu mu memandangmu,kulihat kilauan pelangi mengajak menuruni bukit dengan
telaga menungguku,aku larut kedalam jiwamu
Ku tak bisa memejamkan mata ,dikedalaman hatimu
namaku terukir indah,seperti indahnya namamu dihatiku
Aku jatuh cinta pada mawar yang merekah pada santun
pribadimu menjagamu,
memenuhi segala hasrat jiwamu seperti kupu-kupu
menyusuri taman bagai di surga dengan satu bidadari berparas bak pengantin
baru…..
Akhadku hanya untukmu
Tak mampu
berkata apapun. Sekalipun hanya melalui es em es atau sekedar menyapanya lewat
telephone. Aku masih terlalu takut untuk mendekatinya. Hingga pada saatnya aku
memberanikan diri untuk menyapa, ya sekedar menyapa.
"Assalammu'alykum…"
Itu pun
melalui pesan singkat yang ku layangkan untuknya. Nampaknya ia pun tak cepat
merespon. Mungkin ia sibuk, mungkin ia sedang tidak ingin diganggu, atau
mungkin...mungkin dan mungkin. Mencoba tetap berprasangka baik padanya karena
ia tak kunjung membalas salamku. Seperti akan pupus rasa ini, tapi benarkah
hanya ini kesungguhanku? Baiklah...akan terus maju sampai Allah benar-benar
ridho. Aku tidak memaksakan ia tetap menjadi milikku seutuhnya, aku hanya
berharap ialah nantinya yang akan mendampingiku dalam suka maupun duka, namun
jika Allah berkehendak lain aku pun tak ada daya untuk mengelaknya. Semua
adalah kehendak Allah, semua adalah Kuasa_Nya. Aku hanya lah memainkan apa yang
telah Allah sutradarai. Baiklah...tetap sabar.
"wa'alaykumussalam, ngapunten mas nembe
bales.wingi mboten wonten pulsa." (wa'alaykumussalam,maaf mas baru balas,
kemaren tidak ada pulsa)
Tetiba saja
ku terima pesan itu dari nya, dari gadis yang aku impikan. Cukup membuatku
salah tingkah, untung saja Cuma es em es, mungkin saja kalau ngobrol langsung
aku bisa keluar keringet dingin.Ini untuk yang pertama kalinya, wajarlah aku
seperti ini.Tapi sebisa mungkin aku tetap menjaga wibawaku sebagai seorang
ikhwan, bagaimanapun aku tahu bagaimana adapnya. Ini belum lah saatnya. Tak
berani aku membalas pesannya kembali, aku hanya bisa terdiam tanpa berkomentar
apapun.
****
16 Januari
2009, di tahun yang baru berharap semangatku pun baru dan semakin gencar
ibadahnya, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Tak luput sikap ini
pasti penuh khilaf selama setahun silam, bahkan di tahun-tahun sebelumnya.
Manusia memanglah tempatnya salah dan lupa. Di tahun yang baru ini semakin kuat
yakin ku untuk tetap fokus pada satu titik yang ayu. Yakin akan semua rencana
Allah akan indah pada waktunya. Yakin janji Allah itu benar adanya dan Allah
tak akan pernah ingkar pada makhluknya.
" Ya Tuhan kami, berilah pada kami apa yang
telah engkau janjikan pada kami melalui rasul-rasul_Mu. Dan janganlah Engkau
hinakan kami pada hari kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji.
" ( QS Ali 'Imran : 194)
Cinta karena
Allah, mimbar cahaya. Ya Rabb… kami memohonkan cintaMu, cinta orang-orang yang
mencintaiMu dan cinta kepada segala yang akan mendekatkan kami kepada cintaMu.
"Allah 'Azza Wa Jalla berfirman," Mereka
yang saling mencintai karena keagunganKu mempunyai mimbar-mimbar dari cahaya
yang diinginkan oleh para Nabi dan para syuhada." (HR At Tirmidzi dan Mu'adz ibn jabal )
***
Penantianku
selama ini telah membuahkan hasil yang manis. Sungguh rencana Allah itu indah.
Kesungguhanku untuk tetap pada satu titik yang ayu kini menjadi cerita indah
sepanjang sejarah hidupku.Tepat pada tanggal 16 Desember 2009 aku beranikan diri untuk menanyakan hal
serius yang belum pernah aku lakukan sebelumnya pada gadis lain selain dirinya.
Tentu saja belum, karena rasa ini beda, meski sebelumnya aku sudah pernah
menyukai gadis lain, tapi ini beda. Ia yang terlahir sempurna dengan segala
apapun bentuknya, ia yang menyejukkan qalbu ini dan karena namanya jua lah aku
melihat senyum yang mekar dari bibir ibunda tercinta. Senyum terakhir yang ku
lihat disaat aku katakan pada Ibunda, "Bolehkah
aku mendekatinya,si Humaira?"
Senyum haru isyarat restu itu pun terpancar haru dari wajah ibundaku.
Ya...itu jua yang menguatkanku untuk tetap bertahan pada satu nama yang aku
jaga baik dan rapi terukir dalam qalbu yang tersembunyi ini,ialah Humaira.
"Humaira oh Humaira, kau telah menggetarkan jiwa
ini".
Bagi ahli
puasa ada dua kebahagiaan saat berbuka, dan saat Allah menyapa untuk memberikan
balasan. Inilah puasa syahwatku. Saat berbuka itu tak lama lagi dan rasa nikmat
itu akan segera ku nikmati.insyaallah.aamiin. Cantik, izinkan aku untuk katakan
apa yang selama ini aku pendam. Semoga diberi kekuatan untuk mengatakannya.
Namun, meski hati ini sudah berlabuh dan yakin bahwa aku sangat mencintainya,
aku pun tetap menyertakan Allah dalam setiap urusan. Istikharah tak alpa aku
kerjakan untuk menguatkan dan berharap apa yang menjadi keputasanku nantinya
menjadi berkah.aamiin.
Allah
menjawab semua do'aku melalui serentetan kejadian di luar dugaanku. Ia menjawab
salam cintaku. Bagaimana hati ini tidak bahagia setelah sekian lamanya aku
menanti jawaban "IYA" darinya.
Ia mengiyakan penantianku hanya dengan satu syarat, aku harus bisa sabar
menunggunya hingga batas waktu yang Allah tetapkan, karena saat itu ia sedang
melanjutkan studinya di salah satu Universitas swasta plus belajar di Ponpes
Darus Solihat Yogyakarta. Tidak merasa keberatan sama sekali, aku pun menerima
syarat tersebut dengan senang hati.
::::::The End::::::
0 komentar:
Posting Komentar